Pentingnya Bermain untuk Anak
Menjadi ibu dengan lima anak yang sudah mulai beranjak besar, bukan berarti membuat saya menjadi seorang yang ekspert dalam mendidik anak, sama sekali tidak. Saya meyakini bahwa mendidik anak itu sebuah proses Learning by Doing. Mengapa begitu? Karena setiap anak adalah unik, tidak ada sebuah patokan pasti bahwa menghadapi ini harus begini, menghadapi ini harus begitu. Setiap anak itu membawa keistimewaan masing-masing jadi cara menghadapi satu anak dengan anak yang lainnya tentu saja berbeda.
Menjadi ibu dengan lima anak yang sudah mulai beranjak besar, bukan berarti membuat saya menjadi seorang yang ekspert dalam mendidik anak, sama sekali tidak. Saya meyakini bahwa mendidik anak itu sebuah proses Learning by Doing. Mengapa begitu? Karena setiap anak adalah unik, tidak ada sebuah patokan pasti bahwa menghadapi ini harus begini, menghadapi ini harus begitu. Setiap anak itu membawa keistimewaan masing-masing jadi cara menghadapi satu anak dengan anak yang lainnya tentu saja berbeda.
Jadi
melantur, sebetulnya saya ingin menulis tentang pentingnya bermain untuk
anak-anak, Tergelitik oleh sebuah pertanyaan seorang ibu yang sudah tidak muda
lagi. Tadinya saya berpikir kok sduah tua tidak tahu pentingnya bermain untuk
anak sih? Tapi begitu pertanyaan itu dihadapkan pada saya, saya juga tidak bisa
menjelaskan secara detail walau tahu bermain itu penting sekali untuk anak.
![]() |
Sumber: intisari online.com |
Dunia anak
adalah dunia bermain, mereka berkembang dengan cara bermain. Papalia
(1996) dalam bukunya Human Development mengungkapkan bahwa dengan bermain
anak-anak menggunakan otot tubuhnya, menstimulasi indra pada tubuhnya,
mengekspolari dunia di sekitarnya, menemukan seperti apa lingkungan yang ia
tinggali dan dengan bermain pula mereka mengenal seperti apa dirinya.
Hal-hal yang
baru dan keahlian baru mereka temukan dengan cara bermain, karena dengan
bermain fisik mereka terlatih. kemampuan kognitif dan kemampuan berinteraksi
atau bersosialisasi akan terus berkembang. Bermain tentu saja berbeda
dengan bekerja atau belajar, karena menurut Huges dalam bukunya Children,
Play, and Development kegiatan bermain harus meliputi unsur-unsur:
- Tujuan bermain adalah permainan itu sendiri, pelakunya mendapat kepuasan saat melakukannya, bermain tidak memiliki target misalnya untuk mendapatkan uang
- Dipilih secara bebas, Pilihan permainan hasil sendiri, atas kehendak sendiri tanpa suruhan tanpa paksaan.
- Menyenangkan dan dinikmati
- Dalam kegiatannya ada unsur khayalan
- Dilakukan secara aktif dan sadar
Manfaat Bermain
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bermain
memang penting karena:
Dengan bermain anak - anak dapat memahami diri sendiri
Merangsang kemampua kognitif anak
Meningkatkan daya kreativitas
Mengembangkan otak kanan anak
Meningkatkan kepercayaan diri anak
Melatih motorik kasar dan halus anak
Melatih mental anak
Menyalurkan keinginan anak
Melatih emosi anak
Mengembangkan kemampuan bersosialisasi
Belajar Berkomunikasi
Belajar mengontrol diri
Membuang ekstra energi
Kesempatan mengikuti aturan dll.
Kalau digali lebih dalam lagi tentu kita akan
menemukan masih banyak lagi keuntungan dari bermain. Mungkin ada orang
tua yang berpendapat bahwa semua keuntungan itu dapat juga diperoleh dari belajar,
kapan anak pintarnya kalau anak hanya bermain saja. Anak hanya akan
menjadi pintar dengan belajar. Pendapat itu ada benarnya juga bila kita
mendefinisikan kepintaran atau kecerdasan hanya pada sisi akademik saja,
seperti membaca, menulis dan menghitung. Tetapi bukan itu saja yang
dibutuhkan anak untuk mengembangkan potensi dirinya, ada kemampuan
bersosialisasi, berkomunikasi, menganalisa, memahami dan sebagainya yang justru
terkadang lebih diperlukan untuk masa depannya.
O iya baru-baru ini saya pernah menulis tentang tempat
membeli mainan di Sini. Tetapi untuk bermain tidak selalu
memerlukan alat dan permainan yang mahal. Dengan kreativitas orang tua dan anak,
bermain bisa sangat murah dan menyenangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar