Jumat, 24 April 2015

Menyiasati Anak Susah Makan dengan Mie Instant?

Sudah bukan rahasia umum lagi kalau kita dan anak-anak zaman sekarang hobi dan sering makan mie instant.  Anak memang peniru ulung, ia akan mengikuti pola yang dilakukan oleh orang tuanya.  Karena terbiasa instant dan terkadang kehidupan kita juga dikejar oleh gaya hidup yang serba instan, dipaksa keadaan, kita terbiasa menyediakan makanan yang serba instant.

Zaman sekarang memang serba canggih dan instant, kita  dimanjakan dengan segala keinstanan ini.  Ada sisi positif ada sisi negatif tentu saja, tapi jangan sampai masalah keinstanan ini kita bawa-bawa pada makanan apalagi untuk anak kita.

Anak yang susah makan biar mau makan kita siapkan mie instant akhirnya mau makan, kadang kita berpikir ah cuman sesekali ini eh tapi berpikir hanya sesekalinya sering jadi sering deh akhirnya hehe..  Mengapa anak atau mungkin saja kita senang dengan mie instant? Karena gurih ya...enak...kerasa banget bumbunya padahal zat penajam rasa ini akan membuat anak kecanduan pada mie hingga enggan beralih ke lain hati eh ke makanan lain. Itulah sebabnya mie instant jadi makanan yang disukai banyak orang.

Aroma buatan, garam dan merica yang dicampur dalam MSG, bubuk cabe, minyak sayur, zat yang terkandung di dalamnya mengundung unsur yang dapat merangsang dan membuat iritasi saluran pencernaan. Belum lagi zat perasanya yang membuat addicted, terus ada lagi zat lilin yang berasal dari formalin yang mengawetkan mie ini so inilah mengapa mie instan seharusnya hanya sebagai variasi makanan yang sesekali disajikan bukan untuk mengatasi sulit makan anak dengan cara instant.

Perlu diperhatikan juga, pemberian mie instant kepada anak harus setelah usia mereka di atas dua tahun karena usia di bawah dua tahun pencernaan belum kuat dan enzim-enzimnya belum mencukupi.

sumber mastias.com

Dalam menghidangkannya pun harus kita perhatikan, untuk membuang formalin yang ada dalam lilin mie instant, rebusan pertama harus kita buang kemudian cuci bersih, selain formalin terbuang otomatis zat gizi yang terkandung dalam mie akan terbuang dong ya... menyiasati ini campurkan saja mie dengan sayuran seperti kol, sawi, sosin atau wortel, beri juga lauk pauknya atau kita tambahkan telur, buat buatlah bumbu sendiri ini akan membuat jauh lebih aman walaupun rada ribet.

Yang lebih aman lagi mienya bisa kita buat sendiri karena ga terlalu sulit sebenarnya, campuran telur dan tepung serta sedikit bumbu bisa variasi dengan ekstrak sayur jadi mie hijau deh... hanya alatnya memang harus punya, ga mahal tapi jarang yang punya, saya juga tidak punya hehe...

Mie sama halnya dengan nasi merupakan sumber tenaga untuk kita karena memang karbohidrat, tapi berbeda dengan nasi mie yang terbuat dari tepung terigu itu tidak mengandung serat dan menggunakan karbonat sebagai pengembangnya sementara nasi walau ada proses penggilingan sama sekali tidak mengandung zat kimia dan seratnya masih banyak.

Serat penting untuk tubuh karena makanan yang tidak mengandung serat dalam proses metabolisma tubuh kita akan diubah menjadi energi dan akan diubah lagi menjadi lemak. Akibatnya anak akan mengalami obesitas bila dikonsumsi terlalu banyak yaitu penimbunan lemak dalam tubuh.  Obesitas akan menimbulkan banyak penyakit dalam tubuh kita dari mulai diabetes sampai jantung.

Jadi bijaklah dalam mengkonsumsi mie dan menyajikannya untuk anak-anak kita.... ^_^

14 komentar:

  1. betul, sebagai orang tua kita harus bijak dlm memberikan makanan pada anak2 kita ya...

    BalasHapus
  2. mie homemade memang lebih baik ya Mak...

    Sekadar saran, sepertinya perlu ditelusuri lagi tentang formalin di mie instan. Yg saya tahu formalin mungkin ada, tapi di mie bukan instan setengah jadi, bukan mie instan yg kering. Mie instan yang kering itu bisa awet karena perlakuan khusus, yatu digoreng kering, mak, sehingga bakteri tidak bisa tumbuh.

    Maaf ya mak kalau kurang berkenan. Tapi saya setuju, kita harus bijak memilih makanan yang dikonsumsi oleh keluarga kita.. Keep sharing mak! ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gitu ya Mak.... kayaknya masih pro kontra ya mak... soalnya itu yg saya dengar saat seminar parenting tentang kesehatan anak oleh seorang dokter... ga tau jg yg bener yg mana Mak...setuju ..kyknya hrs diteliti lebih lanjut deh ^_^

      Hapus
  3. Sy suka banget maem mie Maaakk *iki py >_<

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihi..saya jg suka... tapi yg namanya penyakit itu akumulasi setelah bertahun ya Mak...skrg bilang ga apa2 bertahun kemudia baru kerasanya hehe... jd ttp bijak itu penting ya Mak...

      Hapus
  4. Kata temen yg kuliah di teknologi pangan. Mie instan tidak mengandung zat lilin maupun formalin mak. Knp awet? Krn memang pake bahan pengawet. Knp bisa tidak lengket saat direbus? Krn kandungan glutennya. CMIIW :D
    Menu makanan yg baik memang 3B, Bergizi, Beragam, & Berimbang. Jd kalo bisa gonta ganti makanannya ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh gitu ya Mak.... kayaknya bener kalo begi

      Hapus
    2. kalo begitu (ke enter)...sy denger pas seminar parenting...

      Hapus
  5. iya harus bijak,
    aku juga suka mi instan
    bisa diatasi mungkin dengan membuatkan mi telor sebagai ganti mie instan mak
    @guru5seni8
    http://hatidanpikiranjernih.blogspot.com

    BalasHapus
  6. setuju banget tuh mak.. tfs.

    BalasHapus
  7. Iya terkadang kita lebih suka pake jalan pintas yang penting anak mau makan tanpa mau berpikir panjang jika makanan yg ga sehat bisa membahayakan dia kelak.

    BalasHapus
  8. TFS mak, saya kadang masih suka buatkan mi instan buat anak :(

    BalasHapus
  9. anak2ku tuh mbak, kalo dikasih mi instan bilangnya mesti, "asyiik" dan "horeee"...hmmm... soalnya saya jarang kasih mi instan

    BalasHapus