Senin, 20 April 2015

Kandungan Berbahaya Dalam Jajanan Bakso

Bakso, siapa coba yang tidak tahu  bakso?  Siapa yan gak suka bakso..? Rasa-rasanya jarang sekali orang yang tidak suka bakso. Bakso memiliki akar dari seni kuliner Tionghoa Indonesia, berasal dari kata Bak-So. Dalam bahasa Hokkien yang secara harfiah artinya daging giling.  Bakso umumnya dibuat dari campuran daging sapi giling dan tepung tapioka tapi ada juga yang terbuat dari daging ayam, ikan udang, kerbau atau babi.  Bakso disajikan panas-panas dengan kuah kaldu sapi bening dicampur, mie, bihun tauge, daun sosin terkadang telur ditaburi bawang goreng dan seledri ditambah kecap, saus dan sambal .... hmmm nikmat rasanya.

Gambar diambil Wikipedia Bahasa Indonesia


Bakso sangat populer di Indonesia bisa ditemukan dijual dengan gerobak pedagang kaki lima hingga di restoran besar.  Sekarang banyak ditawarkan tampilan bakso dalam bentuk beku yang dijual di pasar tradisional sampai mal-mal. Bakso diiris tipis bisa jadi pelengkap berbagai jenis makanan seperti nasi goreng, mie goreng, capcai dan lain sebagainya.

Saking enaknya bakso tak jarang anak-anak kita yang sulit makan kemudian diberi bakso menjadi mau makan, akibatnya orang tua menjadi sering memberikan bakso pada anaknya.  Selain itu anak kecil yang peniru ulung ini, akan menjadi penyuka bakso bila orang tuanya pun sering makan bakso.

Meski hampir semua suka bakso, kita harus berhati-hati dengan bakso, ada kandungan negatif yang tersimpan terutama dalam 'jajanan' bakso.  Lain cerita kalau bakso itu buatan kita sendiri.  Apa saja kandungan negatif dari bakso..Yuk kita simak...^_^

Sumber: Wikipedia Indonesia
 
1.  Borak

Borak adalah bahan yang banyak digunakan untuk mengawetkan mayat seperti halnya formalin.  Borak berbahaya bagi manusia karena akan merusak sel hati bila dikonsumsi. Borak digunakan sebagai bahan campuran agar bakso menjadi awet dan tahan lama disimpan.  Dengan menggunakan borak adonan baso pun lebih mudah dibentuk menjadi bulat dan menarik bentuknya bagus, konsistensinya kenyal sekali atau malah menjadi keras.

Bakso yang baik dan aman harusnya hanya merupakan campuran daging dan tepung tentu saja ditambah bumbu-bumbu. Bakso tanpa campuran borak biasanya lunak dan tidak begitu mudah untuk dibentuk.

2. Zat Pewarna

Bila kita membeli jajanan bakso kita akan menemukan saus tomat yang digunakan sebagai campuran mie bakso.  Berbagai investigasi yang telah dilakukan menemukan tak jarang pewarna yang digunakan bukan pewarna makanan, melainkan untuk pewarna yang digunakan untuk tekstil karena harganya lebih murah.Hal ini tentu saja berbahaya karena ada yang bersifat karsinogenik, yaitu menimbulkan kanker seperti kanker hati.

Saus yang menggunakan pewarna tekstil atau yraang bukan pewarna makanan biasanya warnanya tidak natural lagi seperti merah terang.  Sementara saus tomat normalnya berwarna seperti buah tomat agak pudar.

3. MSG

Bakso biasanya disajikan oleh para penjual sudah hampir pasti ditambahkan bumbu penyedap atau vetsin yang berisi monosodium glutamat (MSG).  Akibatnya anak akan sulit makan makanan buatan rumah yang biasanya tidak menggunakan vetsin.

Bagi orang yang sensitif terhadap MSG bisa terserang chinese restaurant syndrome dengan gejala panas dan baal terurama di daerah badan bagian atas, kepala berdenyut-denyut dan perasaan kencang di otot wajah , yang akan berlangsung beberapa jam. 

Untuk orang yang tidak sensitif dengan MSG tapi terlalu sering mengosumsinya dapat terjadi akumulasi zat glutamat yang dapat menimbulkan gangguan transmisi sel saraf di otak.  Salah satu akibatnya adalah jadi lamban berpikir.

4. Higiene

Kita harus memerhatikan masalah kebersihannya juga.  Lihatlah bagaimana penjual bakso mencuci alat makannya yang kebanyakan hanya mencucinya di dalam seember air yang digunakan berulang kali.

Belum yang lainnya, seperti tempat saus  yang biasanya sering atau selalu terbuka, belum lagi tukang bakso selalu menggunakan tangan untuk mencampur makanannya.  Padahal tangannya baru saja memegang benda yang tidak bersih seperti uang, pegangan gerobak, handphone.  Bisa dibayangkan berapa banyaknya kontaminasi dalam semangkuk mie bakso.  Walaupun memang kalau disajikan dalam kondisi panas resikonya menjadi lebih kecil.

5.  Kehalalannya

Beberapa waktu lalu kita sempat digegerkan dengan tayangan hasil investigasi sebuah stasiun televisi swasta yang menemukan campuran daging tikus atau babi di dalam bakso.  Untuk yang beragama Islam harus lebih berhati-hati karena makanan yang mengalir dalam aliran darah kita sangat berpengaruh pada kesalihan dan keimanan kita.


 Sebagai orang tua kita harus berhati-hati dalam menyajikan makanan untuk anak-anak kita.  Jangan karena senang bakso akhirnya anak menjadi sering diberi bakso.  Kecuali bakso itu buatan kita sendiri yang jelas komposisi gizinya, kebersihan dan kehalalannya. Itu pun tidak boleh terlalu sering karena apapun yang namanya terlalu akan berakibat kurang baik.

Semoga bermanfaat ^_^


4 komentar:

  1. anakku pernahhabis makan bakso langsung masuk rumah sakit keracunan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haduuuh bener-bener harus hati-hati ya Mak..ga boleh jajan sembarangan..

      Hapus
  2. Memang lebih aman kalau bikin sendiri ya mbak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul mak...lebih sehat dan hygienes walau tidak praktis ^_^

      Hapus